Minggu, 14 Desember 2014

mencegah dan menanggulangi hipotermia

Dalam kurung waktu satu tahun terakhir, sudah banyak kasus pendaki meninggal digunung  karena kehilangan suhu tubuh atau disebut dengan hypotermia. Sebagai pecinta kegiatan pendakian sudah sepantasnya kita mengetahui tentang hypotermia ini, baik dari cara mencegah serat menanggulang. Berikut ini gue bakal coba mengulas hypotermia yang menjadi resiko penting dari kegiatan para pendaki.

Hipotermia apaan sih?
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti tubuh dibawah 35°C (95°F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh

Hipotermia ringan (34-36°C)

  • ·             menggigil secara hebat
  • ·         Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
  • ·         Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
  • ·         Detak jantung melemah
  • ·         Tekanan darah menurun
  • ·         Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.

Hipotermia sedang 30–34°C

  • ·         Detak jantung melemah
  • ·         Pernafasan melemah, Terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)

Hipotermia parah <30°C

  • ·         Penderita tidak sadarkan diri
  • ·         Badan menjadi kaku sekali
  • ·         Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara.

BEBERAPA TIPS MENCEGAH HIPOTERMIA

1. Pendaki sebaiknya membawa peralatan pendakian lengkap (jangan ngeremehin alam sob!) gunakan Raincoat / Jas Hujan saat melakukan pendakian di kala hujan (penting bgt di musim penghujan).

2.Jangan berlama-lama mengenakan pakaian yang basah. Buruan ganti pakaian yang basah dengan yang kering. Pakaian yang basah cepet banget bikin suhu tubuh kita turun (air dapat menurunkan suhu tubuh 25 kali lebih cepat dari pada udara). Hingga berpotensi untuk menjadi faktor terjadinya Hipotermia. (pakaian basah bisa karena keringat/air hujan)

3. Kenakan pakaian yang tebal , kering dan hangat seperti Sweater atau jaket waktu berhenti jalan atau saat istirahat untuk menjaga suhu tubuh agar selalu dalam keadaan hangat.

4. mending bawa pakaian yang bahannya cepet kering, celana jeans ga gue saranin, dulu pas awal ngedaki gue pernah pake jeans, ga enak sob, nyerep dingin bahannya, tus kalo basah sush keringnya.

5. Perut jangan kosong sob. Bawa makanan yang cukup kalo naik gunung, dan jangan males makan, soalnya Energi dalem tubuh kita yang jadi sumber panas didapet dari makanan. Gue pernah dulu pas ke semeru tengah malem mau summit lupa makan gara-gara ngejer waktu, sampe di atas puncak (mahameru) ane lemes sob, rada pusing, mual, akhirnya tidur di puncak. Pas bangun baru enakan lagi.

6. kalo kondisi tubuh ga fit, jangan paksain naik gunung. Mending dirumah aja istirahat, nyawa lo lebih penting!

7. Kalo naik gunung dan berencana mau nginep digunung harus bawa tenda, jangan sok kuat deh tidur tanpa tenda. Terus kalo ngediriin tenda juga liat-liat tempat lah, pilih tempat yang terlindung dari angin. Bawa cover tenda / flysheet biar ujan ga kebasahan.

MENGATASI HIPOTERMIA

1.Bila salah satu anggota terkena hypotermia berada diluar, segera bawa masuk ke tenda. Jika pakaian penderita dalam keadaan  basah, ganti dengan pakaian yang kering dan hangat agar penderita lebih cepat memperoleh suhu tubuh yang normal dan tubuh penderita akan semakin hangat, pelan-pelan dan hati-hati, biasanya persendian penderita Hipotermia terasa kaku.

2.segera masukan penderita kedalam sleepingbag (lebih bagus lagi kalo ada selimut aluminiumfoil) hangatkan sleepingbag dengan memasukkan botolminuman berisi airpanas kedalamnya

3.Berikan pada penderita minuman -minuman yang hangat dan manis (bukan minuman beralkohol)  misalnya Teh hangat atau Coklat hangat. Hal ini akan sangat membantu menaikan suhu tubuh penderita karena gula adalah sumber energi yang baik untuk diubah menjadi panas.

4. usahakan penderita tetap dalam kondisi sadar, ajak ngobrol terus-menerus.

5.Jika memungkinkan sebaiknya penderita diminta untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh ringan untuk menghangatkan tubuh contoh menggerakan jari-jari tangan dan jari-jari kaki, dan beberapa anggota tubuh yang lain, namun ingat jangan sampai penderita kembali berkeringat.

6.Untuk mempercepat tubuh penderita kembali menjadi hangat, di luar tenda bisa juga di buatkan perapian, agar suhu udara di dalam tenda bisa lebih hangat.

Itulah beberapa tips mencegah dan cara mengatasi Hipotermia dalam pendakian. Sebagai sesama pendaki apalagi berada dalam satu tim pendakian sudah seharusnya kita saling mengingatkan dan saling memberi perhatian. Hipotermia dapat dicegah dan ditanggulangi dengan baik dengan adanya pengetahuan dan kekompakan tim. Semoga bermanfaat sobat!


Tidak ada komentar :

Posting Komentar