Dalam
kurung waktu satu tahun terakhir, sudah banyak kasus pendaki meninggal digunung
karena kehilangan suhu tubuh atau
disebut dengan hypotermia. Sebagai pecinta kegiatan pendakian sudah sepantasnya
kita mengetahui tentang hypotermia ini, baik dari cara mencegah serat
menanggulang. Berikut ini gue bakal coba mengulas hypotermia yang menjadi
resiko penting dari kegiatan para pendaki.
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk
pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Tubuh
manusia mampu mengatur suhu pada zona
termonetral, yaitu
antara 36,5-37,5 °C. Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti
tubuh dibawah 35°C (95°F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh
gagal untuk menjaga panas tubuh
Hipotermia ringan (34-36°C)
- · menggigil secara hebat
- · Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
- · Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
- · Detak jantung melemah
- · Tekanan darah menurun
- · Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.
Hipotermia sedang 30–34°C
- · Detak jantung melemah
- · Pernafasan melemah, Terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)
Hipotermia parah <30°C
- · Penderita tidak sadarkan diri
- · Badan menjadi kaku sekali
- · Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara.
BEBERAPA TIPS MENCEGAH HIPOTERMIA
1.
Pendaki sebaiknya membawa peralatan pendakian lengkap (jangan ngeremehin alam
sob!) gunakan Raincoat / Jas Hujan saat melakukan pendakian di kala hujan
(penting bgt di musim penghujan).
2.Jangan
berlama-lama mengenakan pakaian yang basah. Buruan ganti pakaian yang basah
dengan yang kering. Pakaian yang basah cepet banget bikin suhu tubuh kita turun
(air dapat menurunkan suhu tubuh 25 kali lebih
cepat dari pada udara). Hingga berpotensi untuk menjadi faktor
terjadinya Hipotermia. (pakaian basah bisa karena keringat/air hujan)
3.
Kenakan pakaian yang tebal , kering dan hangat seperti Sweater atau jaket waktu
berhenti jalan atau saat istirahat untuk menjaga suhu tubuh agar selalu dalam
keadaan hangat.
4.
mending bawa pakaian yang bahannya cepet kering, celana jeans ga gue saranin,
dulu pas awal ngedaki gue pernah pake jeans, ga enak sob, nyerep dingin
bahannya, tus kalo basah sush keringnya.
5.
Perut jangan kosong sob. Bawa makanan yang cukup kalo naik gunung, dan jangan
males makan, soalnya Energi dalem tubuh kita yang jadi sumber panas didapet
dari makanan. Gue pernah dulu pas ke semeru tengah malem mau summit lupa makan
gara-gara ngejer waktu, sampe di atas puncak (mahameru) ane lemes sob, rada
pusing, mual, akhirnya tidur di puncak. Pas bangun baru enakan lagi.
6.
kalo kondisi tubuh ga fit, jangan paksain naik gunung. Mending dirumah aja
istirahat, nyawa lo lebih penting!
7.
Kalo naik gunung dan berencana mau nginep digunung harus bawa tenda, jangan sok
kuat deh tidur tanpa tenda. Terus kalo ngediriin tenda juga liat-liat tempat
lah, pilih tempat yang terlindung dari angin. Bawa cover tenda / flysheet biar
ujan ga kebasahan.
MENGATASI HIPOTERMIA
1.Bila
salah satu anggota terkena hypotermia berada diluar, segera bawa masuk ke
tenda. Jika pakaian penderita dalam keadaan
basah, ganti dengan pakaian yang kering dan hangat agar penderita lebih
cepat memperoleh suhu tubuh yang normal dan tubuh penderita akan semakin
hangat, pelan-pelan dan hati-hati, biasanya persendian penderita Hipotermia
terasa kaku.
2.segera
masukan penderita kedalam sleepingbag (lebih bagus lagi kalo ada selimut
aluminiumfoil) hangatkan sleepingbag dengan memasukkan botolminuman berisi
airpanas kedalamnya
3.Berikan
pada penderita minuman -minuman yang hangat dan manis (bukan minuman
beralkohol) misalnya Teh hangat atau
Coklat hangat. Hal ini akan sangat membantu menaikan suhu tubuh penderita
karena gula adalah sumber energi yang baik untuk diubah menjadi panas.
4.
usahakan penderita tetap dalam kondisi sadar, ajak ngobrol terus-menerus.
5.Jika
memungkinkan sebaiknya penderita diminta untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh
ringan untuk menghangatkan tubuh contoh menggerakan jari-jari tangan dan
jari-jari kaki, dan beberapa anggota tubuh yang lain, namun ingat jangan sampai
penderita kembali berkeringat.
6.Untuk
mempercepat tubuh penderita kembali menjadi hangat, di luar tenda bisa juga di
buatkan perapian, agar suhu udara di dalam tenda bisa lebih hangat.
Itulah
beberapa tips mencegah dan cara mengatasi Hipotermia dalam pendakian. Sebagai
sesama pendaki apalagi berada dalam satu tim pendakian sudah seharusnya kita saling
mengingatkan dan saling memberi perhatian. Hipotermia dapat dicegah dan
ditanggulangi dengan baik dengan adanya pengetahuan dan kekompakan tim. Semoga bermanfaat
sobat!
Tidak ada komentar :
Posting Komentar