Senin, 18 Mei 2015



"berlari dengan kaki kecilnya, lalu bersembunyi hingga tak terlihat sosok lusuhnya yg penuh bekas luka, bila tiada cinta yg menyapanya, dia habiskan sisa hidupnya menatap gelisah pada dunia"

Untuk kalian yang ga suka kucing dan benci kucing. Kucing jalanan mungkin terlihat begitu mengganggu dimata kalian, bahkan sebagian orang tanpa segan melempari atau memukul kucing jalanan.

Kalo ditanya "Pernah ga kalian berpikir gimana kucing jalanan itu menjalai kehidupannya setiap hari?"  kalian pasti menganggap ini ga penting, dan kalian memang ga salah kalo berpikir begitu.

Kasih gue kesempatan buat cerita sedikit.. Kucing-kucing jalanan itu ga seberuntung nenek moyang mereka yang masih mendapat lahan untuk berburu dijamannya, pilihan lain yg mereka punya adalah mengais sampah, dan ga segampang itu, kompetisi juga terjadi, ga selalu ada makanan di tong-tong sampah yangg mereka datangi.

Pilihan lain yang mereka punya adalah masuk kerumah-rumah yang menebarkan aroma masakan disaat perut mereka yang kurus sudah benar-benar butuh diisi. Beruntung bagi sebagian kucing yang bisa melakukan aksinya dengan mulus atau saat mereka bertemu tuan rumah yang mempunyai hati yang baik, namun sebagian lain harus menerima pukulan sapu, ditendang, dilempari batu, bahkan disiram air panas. Kalo kalian pernah melakukan salah satunya, kalian harusnya malu sama diri sendiri, pernah mikir ga ? tubuh  kucing sekecil itu kena hantaman dari kaki sekuat itu, pasti sakit banget lah! percaya sama gue, gue sering kena tendang soalnya gue anak pencaksilat. Kucing-kucing yang disakiti tadi biasanya ga mau lagi berada dekat dengan manusia, kalian pasti sering liat kucing yang ga mau dipegang, bahkan ga mau dideketin kayak gini.

Kalo kalian punya sedikit makanan, tolong kasih kucing jalanan itu makanan, apalagi kucing-kucing jalanan yang masih kecil, sulit bagi mereka untuk berkompetisi dengan kucing-kucing dewasa. kalo kalian punya tapi ga mau ngasih, tolong jangan kasar dengan kucing-kucing itu. Beberapa kucing mungkin mendekati kalian sambil menggesekan badannya dikaki kalian, mungkin ga suka atau jijik, tapi tolong, tolong banget jangan tendang mereka, bukankah kalian mengaku manusia?

Senin, 05 Januari 2015

Nadi Petualanganku

Hingga mentari tak mampu lagi menggapai.
Gelap datang menyapa bersama selimut kabut,
yang dingin dan menggetarkan ragawi...
Menutup pandanganku,
dari bekas jalan setapak yang menjadi nadi petualanganku.

Resah aku tak temukan pelita,
dan kelam hitam mencemari pikiranku.., 

lalu ku mendengar senandung itu,
belaian lembut dengan akrab menyentuh kulitku,
bersamaan alunan merdu yang ia nyanyikan,
melewati lereng-lereng lembab mengharu pilu.

Mencerahkan ambisiku.
Mendamaikan jiwaku.

Angin malam..
Membawa kabut menjauh bersama hembusannya.
Kini bisa ku lihat, dan jelas aku tersenyum,
taburan berlian itu hadir dengan pasrah menyerahkan cahayanya,,
lalu nadi petualangankupun kutemukan kembali.


oleh : Bagus Praseptyo Aji A

Minggu, 14 Desember 2014

mencegah dan menanggulangi hipotermia

Dalam kurung waktu satu tahun terakhir, sudah banyak kasus pendaki meninggal digunung  karena kehilangan suhu tubuh atau disebut dengan hypotermia. Sebagai pecinta kegiatan pendakian sudah sepantasnya kita mengetahui tentang hypotermia ini, baik dari cara mencegah serat menanggulang. Berikut ini gue bakal coba mengulas hypotermia yang menjadi resiko penting dari kegiatan para pendaki.

Hipotermia apaan sih?
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 °C. Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti tubuh dibawah 35°C (95°F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh gagal untuk menjaga panas tubuh

Hipotermia ringan (34-36°C)

  • ·             menggigil secara hebat
  • ·         Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
  • ·         Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
  • ·         Detak jantung melemah
  • ·         Tekanan darah menurun
  • ·         Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.

Hipotermia sedang 30–34°C

  • ·         Detak jantung melemah
  • ·         Pernafasan melemah, Terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)

Hipotermia parah <30°C

  • ·         Penderita tidak sadarkan diri
  • ·         Badan menjadi kaku sekali
  • ·         Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara.

BEBERAPA TIPS MENCEGAH HIPOTERMIA

1. Pendaki sebaiknya membawa peralatan pendakian lengkap (jangan ngeremehin alam sob!) gunakan Raincoat / Jas Hujan saat melakukan pendakian di kala hujan (penting bgt di musim penghujan).

2.Jangan berlama-lama mengenakan pakaian yang basah. Buruan ganti pakaian yang basah dengan yang kering. Pakaian yang basah cepet banget bikin suhu tubuh kita turun (air dapat menurunkan suhu tubuh 25 kali lebih cepat dari pada udara). Hingga berpotensi untuk menjadi faktor terjadinya Hipotermia. (pakaian basah bisa karena keringat/air hujan)

3. Kenakan pakaian yang tebal , kering dan hangat seperti Sweater atau jaket waktu berhenti jalan atau saat istirahat untuk menjaga suhu tubuh agar selalu dalam keadaan hangat.

4. mending bawa pakaian yang bahannya cepet kering, celana jeans ga gue saranin, dulu pas awal ngedaki gue pernah pake jeans, ga enak sob, nyerep dingin bahannya, tus kalo basah sush keringnya.

5. Perut jangan kosong sob. Bawa makanan yang cukup kalo naik gunung, dan jangan males makan, soalnya Energi dalem tubuh kita yang jadi sumber panas didapet dari makanan. Gue pernah dulu pas ke semeru tengah malem mau summit lupa makan gara-gara ngejer waktu, sampe di atas puncak (mahameru) ane lemes sob, rada pusing, mual, akhirnya tidur di puncak. Pas bangun baru enakan lagi.

6. kalo kondisi tubuh ga fit, jangan paksain naik gunung. Mending dirumah aja istirahat, nyawa lo lebih penting!

7. Kalo naik gunung dan berencana mau nginep digunung harus bawa tenda, jangan sok kuat deh tidur tanpa tenda. Terus kalo ngediriin tenda juga liat-liat tempat lah, pilih tempat yang terlindung dari angin. Bawa cover tenda / flysheet biar ujan ga kebasahan.

MENGATASI HIPOTERMIA

1.Bila salah satu anggota terkena hypotermia berada diluar, segera bawa masuk ke tenda. Jika pakaian penderita dalam keadaan  basah, ganti dengan pakaian yang kering dan hangat agar penderita lebih cepat memperoleh suhu tubuh yang normal dan tubuh penderita akan semakin hangat, pelan-pelan dan hati-hati, biasanya persendian penderita Hipotermia terasa kaku.

2.segera masukan penderita kedalam sleepingbag (lebih bagus lagi kalo ada selimut aluminiumfoil) hangatkan sleepingbag dengan memasukkan botolminuman berisi airpanas kedalamnya

3.Berikan pada penderita minuman -minuman yang hangat dan manis (bukan minuman beralkohol)  misalnya Teh hangat atau Coklat hangat. Hal ini akan sangat membantu menaikan suhu tubuh penderita karena gula adalah sumber energi yang baik untuk diubah menjadi panas.

4. usahakan penderita tetap dalam kondisi sadar, ajak ngobrol terus-menerus.

5.Jika memungkinkan sebaiknya penderita diminta untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh ringan untuk menghangatkan tubuh contoh menggerakan jari-jari tangan dan jari-jari kaki, dan beberapa anggota tubuh yang lain, namun ingat jangan sampai penderita kembali berkeringat.

6.Untuk mempercepat tubuh penderita kembali menjadi hangat, di luar tenda bisa juga di buatkan perapian, agar suhu udara di dalam tenda bisa lebih hangat.

Itulah beberapa tips mencegah dan cara mengatasi Hipotermia dalam pendakian. Sebagai sesama pendaki apalagi berada dalam satu tim pendakian sudah seharusnya kita saling mengingatkan dan saling memberi perhatian. Hipotermia dapat dicegah dan ditanggulangi dengan baik dengan adanya pengetahuan dan kekompakan tim. Semoga bermanfaat sobat!


Sabtu, 13 Desember 2014

Bivak (bivouac) / Shelter

Dalam survival di daerah dataran tinggi Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki (hypotermia). Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini adalah mendirikan bivak sebagai tempat berlindung.
cuaca ekstrim dapat membahayakan para pendaki /petualang

Tujuan pembuatan bivak ini adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman dan memberikan perasaan aman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim saat berada di alam dan tidak membawa tenda.

Secara umum jenis bivak dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu bivak alam da bivak buatan. Pembuatannya terbilang mudah, cukup dengan melihat gambar-gambar disini gue yakin sobat-sobat petualang udah bisa memahami pembuatannya untuk diterapkan dilapangan.

1.       Bivak alam : memanfaatkan sarana alam seperti kayu, semak, kulit kayu dan dedaunan atau dengan memanfaatkan kondisi alam seperti pohon tumbang, lubang pada tanah, celah bebatuan, gua dsb.

Memanfaatkan kulit pohon sebagai bahan untuk atap


Memanfaatkan Pohon yang tumbang

Memanfaatkan lubang/celah

menggunakan dedaunan sebagai penutup atap


2.    Bivak buatan: memanfaatkan peralatan yang kita bawa seperti ponco, lembar plastik, jas hujan, carrier, treking pole, tali dll.



Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak :

1.       Untuk berapa lama
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.

2.       Sendiri atau kelompok
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak terlau sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga.

3.       Lokasi
Sebaiknya jangan mendirikan bivak pada tempat-tempat berikut :

  • Puncak punggungan bukit yang terbuka.
  • Dasar lembah atau daerah cerukan karena akan menjadi sangat dingin diwaktu malam.
  • Sisi bukit karena tanahnya mengandung uap air.
  • Jalur akses ke sumber mata air karena kemungkinan merupakan jalur binatang menuju ke sumber air tersebut.
  • Terlalu dekat dengan air, karena kemungkinan akan kebanjiran saat hujan, dekat sumber mata air biasanya banyak serangga. daerah aliran sungai yang kering juga berbahaya.
  • Dibawah satu batang pohon karena kemungkinan tersambar petir.
  • Dekat dengan sarang lebah, tawon dan semut.
  • Dekat pohon yang mati yang masih tegak berdiri karena kemungkinan dapat tumbang jika ada angin kencang.
4.       kontruksi bivak

Dirikanlah bivak sekokoh mungkin dan jangan bocor, hal ini untuk menghindari rusaknya bivak karena terpaan angin atau hujan sehingga tentu akan sangat mengganggu apabila bivak rusak saat sedang digunakan untuk berlindung dari cuaca ekstrim.

Pembuatan bivak tidak harus menerapkan salah satu jenis (alami atau buatan) secara seutuhnya, kita juga bisa mengkombinasikan keduanya untuk mencapai kenyamanan. Jangan lupa siapakan perapian untuk menghangatkan dan memasak (lihat postingan materi pembuatan api) dan sebaiknya dalam pembuatan bivak tidak terlalu merusak alam sekitar. Semoga bermanfaat sobat !



bivouac , bivak , cara membuat bivak , macam-macam bivak , shelter 

Jumat, 12 Desember 2014

Tehnik Membuat api


Dalam kondisi survival, api berperan penting untuk  memasak air atau makanan juga berguna menjaga kondisi suhu tubuh kita dari dingin bahkan hipotermia. dalam kondisi survival tersebut kita dituntut bisa membuat perapian dari bahan-bahan yang ada disekitar kita bahkan kita dituntut bisa menyalakan api tanpa alat pemantik api moderen. Untuk itu seorang petualang sudah seharusnya menguasai keterampilan membuat api. Berikut ini beberapa cara untuk membuat api dalam kondisi darurat :

Tehnik mengebor dengan tangan (hand drill)

Cara ini membutuhkan kesabaran, gerakan tangan berputar sambil memberikan tekanan kebawah. Gerakan berputar tadi menyebabkan kayu saling bergesekan dan menimbulkan bunga api. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu.

Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut kering dan sebagainya.


Tehnik  menggurat-gurat kayu (fire plow)
Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Menggunakan dua jenis kayu, pilih kayu lunak yang lebar untuk digunakan sebagai  alas, dan kayu panjang yang keras untuk menggurat kayu lunak tadi. Hasil gesekan kedua material tersebut akan menimbulkan bunga api.

Tehnik mengergaji kayu (fire saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian.

Tehnik membuat api dengan bor busur (fire bow)
Dibutuhkan setidaknya 3 kayu dan benang. Benang tersebut diikatkan pada kayu menyerupai busur untuk menggerakan kayu yang lain hingga gesekan pada kayu yang dijadikan alas menimbulkan api akibat gesekan yang terjadi.

Tehnik menarik-narik dengan tali kayu (fire thong)
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api

Dengan lensa
cahaya yang terfokus oleh lensa menghasilkan panas yang dapat menimbulkan api

Agar api menyala dengan baik dan dapat dipertahankan dalam waktu yang lama, kita juga harus mengetahui beberpa bentuk perapian. Antara lain, tepee, lean-to, cross , dan pyramide.


Segitu aja dari gue sob, mudah-mudahan bermanfaat. :D  


membuat api , Tehnik membuat api , cara membuat api

Membuat Perangkap (trap)

Keterampilan membuat perangkap sangat berguna dalam kegiatan di alam terutama dalam keadaan terdesak dan membutuhkan makanan (survival) karena makanan dari jenis hewan tidak mudah untuk didapatkan. Berikut ini saya coba ulas seputar perangkap :


1. Perangkap  pegas (spring trap)

Perangkap ini memanfaatkan;
a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan (bisa juga dengan cara lain, lihat gambar) dan dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok, sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon akan menarik, hingga akhirnya tali menjerat hewan buruan





2. perangkap tipe beban

Sesuai namanya, perangkap jenis ini prinsip kerjanya adalah menjatuhkan benda berat ke hewan buruan saat hewan tersebut melintas dan menyentuh sistem perangkap. Benda tersebut bisa kayu besar ataupun batu besar.
Hal yang perlu di perhatikan adalah benda yang nantinya di jatuhkan harus cukup berat sehingga dapat membunuh hewan sekali jatuh atau paling tidak melukainya, lokasi perangkap, dan penggunaan umpan.




3. perangkap lubang
prinsip kerjanya sederhana, lubang pada tanah dilengkapi dengan tombak-tombak runcing dibagian dasar dan permukaan lubang tersebut ditutupi dengan ranting rapuh serta dedaunan. Saat hewan buruan melintas tepat diatasnya ranting-ranting tersebut akan patah dan hewan tersebut jatuh kedalam lubang dan tertusuk tombak-tombak runcing. Tips untuk perangkap model ini adalah, tempatkan pada daerah yang sering dilalui hewan buruan (observasi lebih dulu sob). Perangkap jenis ini bisa digunakan untuk hewan kecil seperti kelinci dan bahkan hewan besar seperti babi atau rusa sekalipun dengan menyesuaikan diameter serta kedalaman lubang perangkap tersebut. Anda juga bisa berimprofisasi pada perangkap ini dengan menambahkan umpan pada ranting-ranting penutupnya. Diperlukan tenaga lebih untuk penggalian lubang.

4. Perangkap menusuk (spear)
Prinsip kerja perangkap ini adalah dengan menancapkan sesuatu yang tajam (kayu runcing) pada hewan buruan.  Perangkap ini bisa digunakan baik hewan kecil seperti kelinci maupun hewan buruan besar seperti rusa dan babi dengan menyesuaikan ukurannya. Yang perlu diperhatikan untuk keamanan, pengguna harus berhati-hati untuk mengingat tempat pemasangan perangkap karena bisa berbahaya bagi diri sendiri.




   5. Perangkap Tali sederhana
Digunakan untuk binatang kecil hingga ukuran besar. Tali (gunakan tali kuat sob) yang sudah dibentuk laso diletakan dipermukaan tanah (menyesuaikan) lalu diberi umpan ditengah-tengah tali tersebut dan ikatkan ujung tali pada sesuatu yang berat/besar seperti kayu agar saat hewan sudah terikat, hewan tersebut tidak bisa kemana-mana.

6. Perangkap  getah (pulut) 
Perangkap jenis ini digunakan untuk menangkap burung. Prinsipnya adalah menggunakan getah lengket pada ranting yang digunakan barung untuk hinggap. Sehingga kaki burung tersebut akan menempel pada ranting/dahan. 

7. Perangkap Ikan 
macam-macam perangkap ikan :



Untuk mendapatkan ikan dengan cara memancing, tentu anda membutuhkan kail sebagai elemen penting dari sebuah alat pancing, nah anda juga dapat membuat kail dari benda-benda disekitar anda, berikut contohnya :
ALAT BERBURU
anda juga bisa membuat alat berburu menggunakan benda disekitar. 

-panah
bisa digunakan untuk berburu hewan apa saja dari jarak jauh, membutuhkan akurasi dalam penggunaannya.


-Ketapel
Digunakan untuk berburu burung dan mamalia kecil seperti bajing, tapi untuk membuatnya diperlukan karet atau sejenisnya sebagai pelontar.

-kayu untuk menangkap ular
hanya membutuhkan kayu panjang dengan ujung bercabang (seperti Huruf Y)

dan masih banyak lagi yang bisa kita gunakan untuk berburu hewan saat kondisi survival. semoga bermanfaat sobat !



Trap , Perangkap hewan , Jerat hewan , Cara membuat perangkap Hewan , cara membuat jebakan hewan 

Kamis, 11 Desember 2014

Mencari dan Mendapatkan Air


Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Kita bisa bertahan hidup sampai 20 hari tanpa makan, tetapi ketahanan manusia tanpa air hanya maksimal sampai 5 hari.

Mencari air :

Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa. Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.
          Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan

-Tumbuhan beruas-ruas : rotan, liana dan keluarganya
-Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
-Tumbuhan khusus : kantong semar, sansievierra
Atau dengan cara kondensasi pada tanaman

Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.

Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.

Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.

1. Air langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :

a) Hujan

Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya. saya sendiri pernah memanfaatkan air hujan pada saat pendakian di merapi.
badai yang berlangsung selama lebih dari 15 jam kami manfaatkan untuk menampung air

b) Tanaman

Tanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.

meminum langsung air dari akar gantung (Liana)


c) Air sungai dan mata air

Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.

d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. 


Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri. Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.

e) Kondensi Tanah

Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut;

1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.


2. Air tidak langsung

Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita bersihkan terlebih dahulu.

a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.

b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.

Berikut adalah cara menyaring air :

1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.

2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.

Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.

Air yang dimurnikan :
· Air berlumpur
· Air yang tidak memenuhi syarat fisik.

Penjernihan Air
Supaya air menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :

1. Sedimentasi
yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.

2. Koagulasi
yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.

3. Filtrasi
yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis

4. Sterilisasi
yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4 (kalium permanganate)
- Tablet halozone (untuk penjernih air)
- Dicampur serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.

5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalah dengan karbon aktif seperti : norit, aqua nuchar, hidro darco
. Air yang tidak perlu dimurnikan/palatable water
- Air bron/mata air
- Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari tanaman : * kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae diambil niranya
* ruas bambu, bonggol pisang, lumut

- Air tampungan dari embun

Semoga bermanfaat sobat !



Mendapatkan air dalam survival , mendapatkan air di hutan