arahlangkahtertuju
Senin, 18 Mei 2015
"berlari dengan kaki kecilnya, lalu bersembunyi hingga tak terlihat sosok lusuhnya yg penuh bekas luka, bila tiada cinta yg menyapanya, dia habiskan sisa hidupnya menatap gelisah pada dunia"
Untuk kalian yang ga suka kucing dan benci kucing. Kucing jalanan mungkin terlihat begitu mengganggu dimata kalian, bahkan sebagian orang tanpa segan melempari atau memukul kucing jalanan.
Kalo ditanya "Pernah ga kalian berpikir gimana kucing jalanan itu menjalai kehidupannya setiap hari?" kalian pasti menganggap ini ga penting, dan kalian memang ga salah kalo berpikir begitu.
Kasih gue kesempatan buat cerita sedikit.. Kucing-kucing jalanan itu ga seberuntung nenek moyang mereka yang masih mendapat lahan untuk berburu dijamannya, pilihan lain yg mereka punya adalah mengais sampah, dan ga segampang itu, kompetisi juga terjadi, ga selalu ada makanan di tong-tong sampah yangg mereka datangi.
Pilihan lain yang mereka punya adalah masuk kerumah-rumah yang menebarkan aroma masakan disaat perut mereka yang kurus sudah benar-benar butuh diisi. Beruntung bagi sebagian kucing yang bisa melakukan aksinya dengan mulus atau saat mereka bertemu tuan rumah yang mempunyai hati yang baik, namun sebagian lain harus menerima pukulan sapu, ditendang, dilempari batu, bahkan disiram air panas. Kalo kalian pernah melakukan salah satunya, kalian harusnya malu sama diri sendiri, pernah mikir ga ? tubuh kucing sekecil itu kena hantaman dari kaki sekuat itu, pasti sakit banget lah! percaya sama gue, gue sering kena tendang soalnya gue anak pencaksilat. Kucing-kucing yang disakiti tadi biasanya ga mau lagi berada dekat dengan manusia, kalian pasti sering liat kucing yang ga mau dipegang, bahkan ga mau dideketin kayak gini.
Kalo kalian punya sedikit makanan, tolong kasih kucing jalanan itu makanan, apalagi kucing-kucing jalanan yang masih kecil, sulit bagi mereka untuk berkompetisi dengan kucing-kucing dewasa. kalo kalian punya tapi ga mau ngasih, tolong jangan kasar dengan kucing-kucing itu. Beberapa kucing mungkin mendekati kalian sambil menggesekan badannya dikaki kalian, mungkin ga suka atau jijik, tapi tolong, tolong banget jangan tendang mereka, bukankah kalian mengaku manusia?
Senin, 05 Januari 2015
Nadi Petualanganku
Hingga mentari tak mampu lagi menggapai.
Gelap datang menyapa bersama selimut kabut,
yang dingin dan menggetarkan ragawi...
Menutup pandanganku,
dari bekas jalan setapak yang menjadi nadi petualanganku.
lalu ku mendengar senandung itu,
belaian lembut dengan akrab menyentuh kulitku,
bersamaan alunan merdu yang ia nyanyikan,
melewati lereng-lereng lembab mengharu pilu.
Mencerahkan ambisiku.
Mendamaikan jiwaku.
Angin malam..
Membawa kabut menjauh bersama hembusannya.
Kini bisa ku lihat, dan jelas aku tersenyum,
taburan berlian itu hadir dengan pasrah menyerahkan cahayanya,,
lalu nadi petualangankupun kutemukan kembali.
oleh : Bagus Praseptyo Aji A
Gelap datang menyapa bersama selimut kabut,
yang dingin dan menggetarkan ragawi...
Menutup pandanganku,
dari bekas jalan setapak yang menjadi nadi petualanganku.
Resah aku tak temukan pelita,
dan kelam hitam mencemari pikiranku.., lalu ku mendengar senandung itu,
belaian lembut dengan akrab menyentuh kulitku,
bersamaan alunan merdu yang ia nyanyikan,
melewati lereng-lereng lembab mengharu pilu.
Mencerahkan ambisiku.
Mendamaikan jiwaku.
Angin malam..
Membawa kabut menjauh bersama hembusannya.
Kini bisa ku lihat, dan jelas aku tersenyum,
taburan berlian itu hadir dengan pasrah menyerahkan cahayanya,,
lalu nadi petualangankupun kutemukan kembali.
oleh : Bagus Praseptyo Aji A
Minggu, 14 Desember 2014
mencegah dan menanggulangi hipotermia
Dalam
kurung waktu satu tahun terakhir, sudah banyak kasus pendaki meninggal digunung
karena kehilangan suhu tubuh atau
disebut dengan hypotermia. Sebagai pecinta kegiatan pendakian sudah sepantasnya
kita mengetahui tentang hypotermia ini, baik dari cara mencegah serat
menanggulang. Berikut ini gue bakal coba mengulas hypotermia yang menjadi
resiko penting dari kegiatan para pendaki.
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk
pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Tubuh
manusia mampu mengatur suhu pada zona
termonetral, yaitu
antara 36,5-37,5 °C. Hipotermi terjadi bila terjadi penurunan suhu inti
tubuh dibawah 35°C (95°F). Pada suhu ini, mekanisme kompensasi fisiologis tubuh
gagal untuk menjaga panas tubuh
Hipotermia ringan (34-36°C)
- · menggigil secara hebat
- · Penderita berbicara ngelantur/tidak jelas
- · Kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu
- · Detak jantung melemah
- · Tekanan darah menurun
- · Terjadi kontraksi otot karena tubuh berusaha untuk menghasilkan panas.
Hipotermia sedang 30–34°C
- · Detak jantung melemah
- · Pernafasan melemah, Terjadi penurunan konsumsi oksigen oleh sistem saraf secara besar (3-4 kali bernafas dalam 1 menit)
Hipotermia parah <30°C
- · Penderita tidak sadarkan diri
- · Badan menjadi kaku sekali
- · Pernafasan sangat lambat dan hampir tidak kentara.
BEBERAPA TIPS MENCEGAH HIPOTERMIA
1.
Pendaki sebaiknya membawa peralatan pendakian lengkap (jangan ngeremehin alam
sob!) gunakan Raincoat / Jas Hujan saat melakukan pendakian di kala hujan
(penting bgt di musim penghujan).
2.Jangan
berlama-lama mengenakan pakaian yang basah. Buruan ganti pakaian yang basah
dengan yang kering. Pakaian yang basah cepet banget bikin suhu tubuh kita turun
(air dapat menurunkan suhu tubuh 25 kali lebih
cepat dari pada udara). Hingga berpotensi untuk menjadi faktor
terjadinya Hipotermia. (pakaian basah bisa karena keringat/air hujan)
3.
Kenakan pakaian yang tebal , kering dan hangat seperti Sweater atau jaket waktu
berhenti jalan atau saat istirahat untuk menjaga suhu tubuh agar selalu dalam
keadaan hangat.
4.
mending bawa pakaian yang bahannya cepet kering, celana jeans ga gue saranin,
dulu pas awal ngedaki gue pernah pake jeans, ga enak sob, nyerep dingin
bahannya, tus kalo basah sush keringnya.
5.
Perut jangan kosong sob. Bawa makanan yang cukup kalo naik gunung, dan jangan
males makan, soalnya Energi dalem tubuh kita yang jadi sumber panas didapet
dari makanan. Gue pernah dulu pas ke semeru tengah malem mau summit lupa makan
gara-gara ngejer waktu, sampe di atas puncak (mahameru) ane lemes sob, rada
pusing, mual, akhirnya tidur di puncak. Pas bangun baru enakan lagi.
6.
kalo kondisi tubuh ga fit, jangan paksain naik gunung. Mending dirumah aja
istirahat, nyawa lo lebih penting!
7.
Kalo naik gunung dan berencana mau nginep digunung harus bawa tenda, jangan sok
kuat deh tidur tanpa tenda. Terus kalo ngediriin tenda juga liat-liat tempat
lah, pilih tempat yang terlindung dari angin. Bawa cover tenda / flysheet biar
ujan ga kebasahan.
MENGATASI HIPOTERMIA
1.Bila
salah satu anggota terkena hypotermia berada diluar, segera bawa masuk ke
tenda. Jika pakaian penderita dalam keadaan
basah, ganti dengan pakaian yang kering dan hangat agar penderita lebih
cepat memperoleh suhu tubuh yang normal dan tubuh penderita akan semakin
hangat, pelan-pelan dan hati-hati, biasanya persendian penderita Hipotermia
terasa kaku.
2.segera
masukan penderita kedalam sleepingbag (lebih bagus lagi kalo ada selimut
aluminiumfoil) hangatkan sleepingbag dengan memasukkan botolminuman berisi
airpanas kedalamnya
3.Berikan
pada penderita minuman -minuman yang hangat dan manis (bukan minuman
beralkohol) misalnya Teh hangat atau
Coklat hangat. Hal ini akan sangat membantu menaikan suhu tubuh penderita
karena gula adalah sumber energi yang baik untuk diubah menjadi panas.
4.
usahakan penderita tetap dalam kondisi sadar, ajak ngobrol terus-menerus.
5.Jika
memungkinkan sebaiknya penderita diminta untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh
ringan untuk menghangatkan tubuh contoh menggerakan jari-jari tangan dan
jari-jari kaki, dan beberapa anggota tubuh yang lain, namun ingat jangan sampai
penderita kembali berkeringat.
6.Untuk
mempercepat tubuh penderita kembali menjadi hangat, di luar tenda bisa juga di
buatkan perapian, agar suhu udara di dalam tenda bisa lebih hangat.
Itulah
beberapa tips mencegah dan cara mengatasi Hipotermia dalam pendakian. Sebagai
sesama pendaki apalagi berada dalam satu tim pendakian sudah seharusnya kita saling
mengingatkan dan saling memberi perhatian. Hipotermia dapat dicegah dan
ditanggulangi dengan baik dengan adanya pengetahuan dan kekompakan tim. Semoga bermanfaat
sobat!
Sabtu, 13 Desember 2014
Bivak (bivouac) / Shelter
Dalam survival di daerah dataran
tinggi Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin
karena hal ini yang paling sering mengakibatkan kematian para pendaki
(hypotermia). Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini adalah
mendirikan bivak sebagai tempat berlindung.
cuaca ekstrim dapat membahayakan para pendaki /petualang
Tujuan pembuatan bivak ini adalah
sebagai tempat perlindungan yang nyaman dan memberikan perasaan aman untuk
melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim saat berada
di alam dan tidak membawa tenda.
Secara umum jenis bivak dapat
dikelompokan menjadi 2, yaitu bivak alam da bivak buatan. Pembuatannya
terbilang mudah, cukup dengan melihat gambar-gambar disini gue yakin
sobat-sobat petualang udah bisa memahami pembuatannya untuk diterapkan
dilapangan.
1. Bivak
alam : memanfaatkan sarana alam seperti kayu, semak, kulit kayu dan dedaunan
atau dengan memanfaatkan kondisi alam seperti pohon tumbang, lubang pada tanah,
celah bebatuan, gua dsb.
Memanfaatkan kulit pohon sebagai bahan untuk atap
Memanfaatkan Pohon yang tumbang
Memanfaatkan lubang/celah
menggunakan dedaunan sebagai penutup atap
2. Bivak
buatan: memanfaatkan peralatan yang kita bawa seperti ponco, lembar plastik,
jas hujan, carrier, treking pole, tali dll.
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak :
1.
Untuk berapa lama
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.
Dengan merencanakan akan berapa lama berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran emosi akan terjaga.
2.
Sendiri atau kelompok
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak terlau sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga.
Buatlah tempat berlindung yang sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan tidak terlau sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga.
3.
Lokasi
Sebaiknya jangan mendirikan bivak
pada tempat-tempat berikut :
- Puncak punggungan bukit yang terbuka.
- Dasar lembah atau daerah cerukan karena akan menjadi sangat dingin diwaktu malam.
- Sisi bukit karena tanahnya mengandung uap air.
- Jalur akses ke sumber mata air karena kemungkinan merupakan jalur binatang menuju ke sumber air tersebut.
- Terlalu dekat dengan air, karena kemungkinan akan kebanjiran saat hujan, dekat sumber mata air biasanya banyak serangga. daerah aliran sungai yang kering juga berbahaya.
- Dibawah satu batang pohon karena kemungkinan tersambar petir.
- Dekat dengan sarang lebah, tawon dan semut.
- Dekat pohon yang mati yang masih tegak berdiri karena kemungkinan dapat tumbang jika ada angin kencang.
4. kontruksi bivak
Dirikanlah bivak
sekokoh mungkin dan jangan bocor, hal ini untuk menghindari rusaknya bivak karena terpaan angin
atau hujan sehingga tentu akan sangat mengganggu apabila bivak rusak saat
sedang digunakan untuk berlindung dari cuaca ekstrim.
Pembuatan bivak tidak harus menerapkan
salah satu jenis (alami atau buatan) secara seutuhnya, kita juga bisa
mengkombinasikan keduanya untuk mencapai kenyamanan. Jangan lupa siapakan
perapian untuk menghangatkan dan memasak (lihat postingan materi pembuatan api)
dan sebaiknya dalam pembuatan bivak tidak terlalu merusak alam sekitar. Semoga bermanfaat
sobat !
bivouac , bivak , cara membuat bivak , macam-macam bivak , shelter
bivouac , bivak , cara membuat bivak , macam-macam bivak , shelter
Jumat, 12 Desember 2014
Tehnik Membuat api
Dalam kondisi survival, api berperan penting untuk memasak air atau makanan juga berguna menjaga
kondisi suhu tubuh kita dari dingin bahkan hipotermia. dalam kondisi survival
tersebut kita dituntut bisa membuat perapian dari bahan-bahan yang ada disekitar
kita bahkan kita dituntut bisa menyalakan api tanpa alat pemantik api moderen.
Untuk itu seorang petualang sudah seharusnya menguasai keterampilan membuat
api. Berikut ini beberapa cara untuk membuat api dalam kondisi darurat :
Tehnik mengebor dengan
tangan (hand drill)
Cara ini membutuhkan kesabaran, gerakan tangan berputar
sambil memberikan tekanan kebawah. Gerakan berputar tadi menyebabkan kayu
saling bergesekan dan menimbulkan bunga api. Cara ini memanfaatkan efek panas
akibat gesekan kayu.
Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat
dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda
jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat
menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak
bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah
kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga
menimbulkan bunga api. Kemudian bunga api tersebut dapat ditangkap dengan sabut
kering dan sebagainya.
Tehnik menggurat-gurat kayu (fire plow)
Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Menggunakan
dua jenis kayu, pilih kayu lunak yang lebar untuk digunakan sebagai alas, dan kayu panjang yang keras untuk
menggurat kayu lunak tadi. Hasil gesekan kedua material tersebut akan
menimbulkan bunga api.
Tehnik mengergaji kayu (fire saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang
cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu.
Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan
bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu
yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu
sulit dalam melakukan penggergajian.
Tehnik membuat api dengan bor
busur (fire bow)
Dibutuhkan setidaknya 3 kayu dan
benang. Benang tersebut diikatkan pada kayu menyerupai busur untuk menggerakan
kayu yang lain hingga gesekan pada kayu yang dijadikan alas menimbulkan api
akibat gesekan yang terjadi.
Tehnik menarik-narik dengan tali kayu (fire thong)
Fire Thong adalah
cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik
menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut
dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan
kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan
kering yang siap menangkap bunga api
Dengan lensa
cahaya yang terfokus oleh lensa menghasilkan panas yang dapat menimbulkan api
Agar
api menyala dengan baik dan dapat dipertahankan dalam waktu yang lama, kita
juga harus mengetahui beberpa bentuk perapian. Antara lain, tepee, lean-to,
cross , dan pyramide.
Segitu aja dari gue sob, mudah-mudahan bermanfaat. :D
membuat api , Tehnik membuat api , cara membuat api
Membuat Perangkap (trap)
Keterampilan membuat
perangkap sangat berguna dalam kegiatan di alam terutama dalam keadaan terdesak
dan membutuhkan makanan (survival) karena makanan dari jenis hewan tidak mudah
untuk didapatkan. Berikut ini saya coba ulas seputar perangkap :
1. Perangkap pegas (spring trap)
Perangkap ini memanfaatkan;
a) Kelenturan dahan pohon.
b) Patok yang diberi lekukan (bisa juga dengan cara lain, lihat gambar) dan
dihubungkan dengan tali.
c) Tali laso yang lalu menghubungkan dahan pohon yang lentur dengan patok,
sehingga apabila laso goyang maka tali pada patok akan lepas dan dahan pohon
akan menarik, hingga akhirnya tali menjerat hewan buruan
2. perangkap tipe beban
Sesuai
namanya, perangkap jenis ini prinsip kerjanya adalah menjatuhkan benda berat ke
hewan buruan saat hewan tersebut melintas dan menyentuh sistem perangkap. Benda
tersebut bisa kayu besar ataupun batu besar.
Hal yang perlu di perhatikan adalah benda yang
nantinya di jatuhkan harus cukup berat sehingga dapat membunuh hewan sekali jatuh
atau paling tidak melukainya, lokasi perangkap, dan penggunaan umpan.
3. perangkap lubang
prinsip kerjanya sederhana,
lubang pada tanah dilengkapi dengan tombak-tombak runcing dibagian dasar dan
permukaan lubang tersebut ditutupi dengan ranting rapuh serta dedaunan. Saat
hewan buruan melintas tepat diatasnya ranting-ranting tersebut akan patah dan
hewan tersebut jatuh kedalam lubang dan tertusuk tombak-tombak runcing. Tips
untuk perangkap model ini adalah, tempatkan pada daerah yang sering dilalui
hewan buruan (observasi lebih dulu sob). Perangkap jenis ini bisa digunakan
untuk hewan kecil seperti kelinci dan bahkan hewan besar seperti babi atau rusa
sekalipun dengan menyesuaikan diameter serta kedalaman lubang perangkap
tersebut. Anda juga bisa berimprofisasi pada perangkap ini dengan menambahkan
umpan pada ranting-ranting penutupnya. Diperlukan tenaga lebih untuk penggalian
lubang.
4. Perangkap menusuk (spear)
Prinsip kerja perangkap ini adalah dengan menancapkan
sesuatu yang tajam (kayu runcing) pada hewan buruan. Perangkap ini bisa digunakan baik hewan kecil
seperti kelinci maupun hewan buruan besar seperti rusa dan babi dengan
menyesuaikan ukurannya. Yang perlu diperhatikan untuk keamanan, pengguna harus
berhati-hati untuk mengingat tempat pemasangan perangkap karena bisa berbahaya
bagi diri sendiri.
Digunakan untuk binatang kecil hingga ukuran besar. Tali (gunakan tali kuat sob) yang sudah dibentuk laso diletakan dipermukaan tanah (menyesuaikan) lalu diberi umpan ditengah-tengah tali tersebut dan ikatkan ujung tali pada sesuatu yang berat/besar seperti kayu agar saat hewan sudah terikat, hewan tersebut tidak bisa kemana-mana.
6. Perangkap
getah (pulut)
Perangkap jenis ini digunakan untuk menangkap burung. Prinsipnya adalah
menggunakan getah lengket pada ranting yang digunakan barung untuk hinggap.
Sehingga kaki burung tersebut akan menempel pada ranting/dahan.
7. Perangkap Ikan
macam-macam perangkap ikan :
Untuk mendapatkan ikan dengan cara memancing, tentu anda membutuhkan kail sebagai elemen penting dari sebuah alat pancing, nah anda juga dapat membuat kail dari benda-benda disekitar anda, berikut contohnya :
ALAT BERBURU
anda juga bisa membuat alat berburu menggunakan benda disekitar.
-panah
bisa digunakan untuk berburu hewan apa saja dari jarak jauh, membutuhkan akurasi dalam penggunaannya.
-Ketapel
Digunakan untuk berburu burung dan mamalia kecil seperti bajing, tapi untuk membuatnya diperlukan karet atau sejenisnya sebagai pelontar.
-kayu untuk menangkap ular
hanya membutuhkan kayu panjang dengan ujung bercabang (seperti Huruf Y)
dan masih banyak lagi yang bisa kita gunakan untuk berburu hewan saat kondisi survival. semoga bermanfaat sobat !
Trap , Perangkap hewan , Jerat hewan , Cara membuat perangkap Hewan , cara membuat jebakan hewan
Kamis, 11 Desember 2014
Mencari dan Mendapatkan Air
Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita
kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Kita bisa
bertahan hidup sampai 20 hari tanpa makan, tetapi ketahanan manusia tanpa air
hanya maksimal sampai 5 hari.
Mencari air :
Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air
langsung dan air tak langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman
untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah :
air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain lain. Air
langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak
berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti
buah kelapa. Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus.
Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk,
pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan
seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Air tak
langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses
untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari
tumbuh-tumbuhan
-Tumbuhan beruas-ruas : rotan, liana dan keluarganya
-Tumbuhan
merambat : lumut and keluarganya
-Tumbuhan
khusus : kantong semar, sansievierra
Atau dengan
cara kondensasi pada tanaman
Mengetahui
sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan
kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di
tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.
Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.
1. Air langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya. saya sendiri pernah memanfaatkan air hujan pada saat pendakian di merapi.
Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.
1. Air langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a) Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya. saya sendiri pernah memanfaatkan air hujan pada saat pendakian di merapi.
badai yang berlangsung selama lebih dari 15 jam kami manfaatkan untuk menampung air
b) Tanaman
Tanaman rambat dan rotan juga bambu banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung/liana) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan. Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak saru sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.
meminum
langsung air dari akar gantung (Liana)
c) Air sungai
dan mata air
Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.
d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda.
Kebanyakan air sungai yang d hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.
d) Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda.
e) Kondensi Tanah
Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut;
1. Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2. Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3. Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4. Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah –tengah lubang.
5. Biarkan seharian.
2. Air tidak langsung
Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita bersihkan terlebih dahulu.
a) Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.
b) Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.
Berikut adalah cara menyaring air :
1. Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
2. Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.
Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.
Air yang dimurnikan :
· Air
berlumpur
· Air
yang tidak memenuhi syarat fisik.
Penjernihan
Air
Supaya air
menjadi “palatable water” tahap-tahapnya :
1.
Sedimentasi
yaitu air
didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
2. Koagulasi
yaitu
pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non
alkali sama dengan Na2SO4.
3. Filtrasi
yaitu untuk
menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis
4. Sterilisasi
yaitu untuk
membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan
tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4
(kalium permanganate)
- Tablet
halozone (untuk penjernih air)
- Dicampur
serbuk biji kelor 200mg/liter lalu diendapkan selama ½ jam.
5. Untuk
penghilang bau, warna, racun, adalah dengan karbon aktif seperti : norit, aqua
nuchar, hidro darco
. Air yang
tidak perlu dimurnikan/palatable water
- Air
bron/mata air
- Air sumur,
waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari
tanaman : * kelapa, kaktus dipotong diperas
* liana/rotan
dengan memotong dekat tanah ditampung
* palmae
diambil niranya
* ruas bambu,
bonggol pisang, lumut
- Air
tampungan dari embun
Semoga bermanfaat sobat !
Mendapatkan air dalam survival , mendapatkan air di hutan
Langganan:
Postingan
(
Atom
)